Nilai Kalor Briket Limbah Kayu Sengon Dengan Perekat Maizena Lebih Tinggi Di Bandingkan Tapioka, Sagu Dan Tepung Singkong

Keywords:

Abstract

Bio-briquette is a solid fuel made from organic waste and mixed with other ingredients and then printed using certain pressures so that the desired shape and characteristics are obtained. This study focused on determining the effect of adhesive on density, moisture content and heating value on sengon wood charcoal bio-briquette with variations of tapioca, sago, cornstarch and cassava flour with a pressure of 115 kg / . The results showed that the highest density was 0.56 g/ in the bio-briquette of sengon wood waste charcoal with cassava flour adhesive, the lowest water content was 6.52% in the bio-briquette of sengon wood waste with cornstarch adhesive and the highest heating value was found in briquettes maizena adhesive sengon wood waste is 5,868 cal / gr. Keywords: sengon wood waste briquettes, adhesive, density, moisture content and heating value

Downloads

Download data is not yet available.

Gandhi, A. 2010. Pengaruh Variasi Jumlah Campuran Perekat. Jurnal Profesional Vol.8. no.1.hal.1.12. Semarang: SMKN 7 Semarang.

Husain Z., Zainal Z., Abdullah,. 2002. Curing temperature effect on mechanical strength of smokeless fuel briquettes prepared with molasses, Biomass and Bioenergy 22, PP. 505-509.

[Kemenhut] Kemenhut. 2010. Nomor : P.08/Menhut-li/2010 Tentang Rencana Strategi (Renstra) Kementeria Kehutanan Tahun 2010-2014. Jakarta.

Lestari L, Aripin, Yanti, Zainuddin, Sukmawati, Marliani. 2010. Analisa Kualitas Briket Arang Tongkol Jagung yang Menggunakan Bahan Perekat Sagu dan Kanji. Jurnal aplikasi fisika Vol. 6, No. 2 Agustus 2010. Kendari: Jurusan Fisika FMIPA Universitas Haluoleo

Mani S, Lope G., Sokhansany S., 2004, Grinding Performance an physical properties of weat and barley straws, corn stover and switchgrass, Biomass & Bioenergy, Vol. 27, pp. 339-352

Nugrahaeni YI.2007. Pemanfaatan Limbah Tembakau (Nicotiana Tabacum L) untuk Bahan Pembuatan Briket sebagai Bahan Bakar Alternatif [Skripsi] Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Nuriana, W., Anisa. N, Martana. 2013. Karakteristik Biobriket Kulit Durian Sebagai Bahan Bakar Alternatif Terbarukan. Jurnal Teknologi Ilmu Pertanian 23 (1):70-76.

Rhen C., Gref R. Sjostrom M., Wasterlud I., 2005, Effect raw material, moisture content, densification pressure and temperature on some properties of Norway spruce pellets, Fuel Processing Technology, vol. 87, pp. 11-16

Purnama, R.R., A. Chumaidi, and A. Saleh. 2012. Pemanfaatan Limbah Cair CPO Sebagai Perekat Pada Pembuatan Briket dari Arang Tandan Kosong Kelapa Sawit. 18:45.

Saputro D.D., Widayat W., 2007-a, Biomassa sebagai sumber energi alternatif terbarukan di Indonesia, Jurnal Profesional, Vol 5, No.2, pp. 705-716

Setiyono, 2002. Pembuatan Briket Arang dari Tempurung Kelapa dengan Bahan Pengikat Tetes Tebu dan Tapioka. Jurnal Kimia dan Teknologi. Surabaya: Jurusan Teknik Kimia FakultasTeknologi Industri-UPN Veteran.

Saktiawan , I. 2000. Identifikasi Sifar Fisik dan Kimia Briket Arang Dari Sabut Kelapa (Cocos nucifera L,). Skripsi. Jurusan Teknologi Hasil Hutan, IPB. (Tidak dipublikasikan).

Triono, A. 2006. Karakteristik Briket Arang dari Campuran Serbuk Kayu Afrika (maesopsis Emini;Engl) dan Sengon (Paraserianthes Falcatariala) dengan PenambahanTempurung Kelapa (Cacos nuciferal) [Skripsi]. Bogor. Departemen Hasil Hutan. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor.

Wijayanti, D.S. 2009. Karakteristik Briket Arang dari Serbuk Gergaji dengan Penambahan Arang Cangkang Kelapa Sawit. Jurnal Teknik Pertanian.

Title Nilai Kalor Briket Limbah Kayu Sengon Dengan Perekat Maizena Lebih Tinggi Di Bandingkan Tapioka, Sagu Dan Tepung Singkong
Issue: Vol. 3 No. 2 (2018): JURNAL PILAR TEKNOLOGI
Section Articles
Published: Jan 7, 2019
DOI: https://doi.org/10.33319/piltek.v3i2.18
Author
  • Zainal Arifin
  • Hantarum .
  • Wahidin Nuriana